Angkatan 1 SMKN 1 Penawartama

Mereka adalah siswa-siswi SMK Negeri 1 Penawartama Angkatan 1.

Logo SMKN 1 Penawartama

Ini adalah logo SMK Negeri 1 Penawartama yang dibuat oleh Bapak Purwantoni, S.T..

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Minggu, 30 Oktober 2016

Sebuah Pelajaran Pendidikan

Copas.....
BAPAK/IBU GURU HARAP MEMBACA ARTIKEL BERIKUT INI:                                                                                                                                                                                      PENDIDIKAN YANG MENGHUKUM DI INDONESIA
Ditulis oleh: Prof. Rhenald Kasali (Guru Besar FE UI)

Lima belas tahun lalu saya pernah mengajukan protes pada guru sebuah sekolah tempat anak saya belajar di Amerika Serikat. Masalahnya, karangan berbahasa Inggris yang ditulis anak saya seadanya itu telah diberi nilai E (excellence) yang artinya sempurna, hebat, bagus sekali. Padahal, dia baru saja tiba di Amerika dan baru mulai belajar bahasa.

Karangan yang dia tulis sehari sebelumnya itu pernah ditunjukkan kepada saya dan saya mencemaskan kemampuan verbalnya yang terbatas. Menurut saya, tulisan itu buruk. Logikanya sangat sederhana. Saya memintanya memperbaiki kembali, sampai dia menyerah.

Rupanya karangan itulah yang diserahkan anak saya kepada gurunya dan bukan diberi nilai buruk, malah dipuji. Ada apa? Apa tidak salah memberi nilai? Bukankah pendidikan memerlukan kesungguhan? Kalau begini saja sudah diberi nilai tinggi, saya khawatir anak saya cepat puas diri.

Sewaktu saya protes, ibu guru yang menerima saya hanya bertanya singkat.

"Maaf, Bapak dari mana?"
"Dari Indonesia," jawab saya.
Dia pun tersenyum.

Pertemuan itu merupakan sebuah titik balik yang penting bagi hidup saya. Itulah saat yang mengubah cara saya dalam mendidik dan membangun masyarakat.

"Saya mengerti," jawab ibu guru yang wajahnya mulai berkerut, namun tetap simpatik itu. "Beberapa kali saya bertemu ayah-ibu dari Indonesia yang anak
anaknya dididik di sini," lanjutnya.

"Di negeri Anda, guru sangat sulit memberi nilai. Filosofi kami mendidik di sini bukan untuk menghukum, melainkan untuk merangsang orang agar maju. Encouragement!", dia pun melanjutkan argumentasinya.

"Saya sudah 20 tahun mengajar. Setiap anak berbeda-beda. Namun untuk anak sebesar itu, baru tiba dari negara yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris, saya dapat menjamin, ini adalah karya yang hebat," ujarnya menunjuk karangan berbahasa Inggris yang dibuat anak saya.

Dari diskusi itu saya mendapat pelajaran berharga. Kita tidak dapat mengukur prestasi orang lain menurut ukuran kita.

Saya teringat betapa mudahnya saya menyelesaikan study saya yang bergelimang nilai "A", dari program master hingga doktor.

Sementara di Indonesia, saya harus menyelesaikan studi jungkir balik ditengarai ancaman drop out dan para penguji yang siap menerkam.
Padahal, saat menempuh ujian program doktor di luar negeri, saya dapat melewatinya dengan mudah. Pertanyaan para dosen penguji memang sangat serius dan membuat saya harus benar-benar siap. Namun, suasana ujian dibuat sangat bersahabat.

Seorang penguji bertanya, sedangkan penguji yang lainnya tidak ikut menekan. Melainkan ikut membantu memberikan jalan begitu mereka tahu jawabannya. Mereka menunjukkan grafik-grafik yang saya buat dan menerangkan seterang-terangnya sehingga kami makin mengerti.

Ujian penuh puja-puji, menanyakan ihwal masa depan dan mendiskusikan
kekurangan penuh keterbukaan.

Pada saat kembali ke Tanah Air, banyak hal sebaliknya sering saya saksikan. Para pengajar bukan saling menolong, malah ikut "menelan" mahasiswanya yang duduk di bangku ujian.

***
Etikanya, seorang penguji atau promotor membela atau meluruskan pertanyaan. Tapi yang sering terjadi di tanah air justru penguji marah-marah, tersinggung, dan menyebarkan berita tidak sedap seakan-akan kebaikan itu ada udang di balik batunya.

Saya sempat mengalami frustrasi yang luar biasa menyaksikan bagaimana para dosen menguji, yang maaf, menurut hemat saya sangat tidak manusiawi.

Mereka bukannya melakukan encouragement, melainkan discouragement. Hasilnya pun bisa diduga, kelulusan rendah dan yang diluluskan pun kualitasnya tidak hebat-hebat betul.

Orang yang tertekan ternyata belakangan saya temukan juga cenderung menguji dengan cara menekan. Ada semacam unsur balas dendam dan kecurigaan.

Saya ingat betul bagaimana guru-guru di Amerika memajukan anak didiknya. Lantas saya berpikir, pantaslah anak-anak di sana mampu menjadi penulis karya-karya ilmiah yang hebat, bahkan penerima Hadiah Nobel. Bukan karena mereka punya guru yang pintar secara akademis, melainkan karakter hasil didikan guru-gurunya sangat kuat: yaitu karakter yang membangun, bukan merusak.

Kembali ke pengalaman anak saya di atas, ibu guru mengingatkan saya. "Janganlah kita mengukur kualitas anak-anak kita dengan kemampuan kita yang sudah jauh di depan," ujarnya dengan penuh kesungguhan.

Saya juga teringat dengan rapor anak-anak di Amerika yang ditulis dalam bentuk verbal.

Anak-anak Indonesia yang baru tiba umumnya mengalami kesulitan, namun rapornya tidak diberi nilai merah, melainkan diberi kalimat yang mendorongnya untuk bekerja lebih keras, seperti berikut. "Sarah telah memulainya dengan berat, dia mencobanya dengan sungguh-sungguh. Namun Sarah telah menunjukkan kemajuan yang berarti."

Malam itu, saya pun mendatangi anak saya yang tengah tertidur dan mengecup keningnya. Saya ingin memeluknya di tengah-tengah rasa bersalah karena telah memberinya penilaian yang tidak objektif.

Dia pernah protes saat menerima nilai E yang berarti excellent (sempurna), tetapi saya justru mengatakan bahwa "gurunya salah". Kini, saya mampu melihatnya dengan kacamata yang berbeda.

Bisakah kita mencetak orang-orang hebat dengan cara menciptakan rasa takut?

Bukan tidak mustahil kita adalah generasi yang dibentuk oleh sejuta ancaman: Rotan pemukul, dilempar kapur atau penghapus oleh guru, setrap, dan seterusnya.

Kita dibesarkan dengan seribu satu kata ancaman: Awas...; Kalau...; Nanti...; dan tentu saja tulisan berwarna merah menyala di atas kertas ujian dan rapor di sekolah.

Sekolah yang membuat kita tidak nyaman mungkin  membuat kita lebih disiplin. Namun, juga bisa mematikan inisiatif dan mengendurkan semangat.

Temuan-temuan baru dalam ilmu otak ternyata menunjukkan otak manusia tidak statis, melainkan dapat mengerucut (mengecil) atau sebaliknya, dapat tumbuh.

Semua itu sangat tergantung dari.   atau dukungan (dorongan) yang didapat dari orang-orang di sekitarnya. Dengan demikian, kecerdasan m anusia dapat tumbuh, tetapi sebaliknya juga dapat menurun.

Ada orang pintar dan ada orang yang kurang pintar atau bodoh. Tetapi, juga ada orang yang "tambah pintar" dan ada pula orang yang "tambah bodoh".

Mulailah mendorong kemajuan, bukan menaburkan ancaman atau ketakutan.

Bantulah anak Indonesia untuk maju, bukan dengan menghina.

Jumat, 28 Oktober 2016

Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-88

Setelah melaksanakan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-88 Tahun 2016, siswa-siswi SMKN 1 PENAWARTAMA beradu suara dalam lomba paduan suara antar kelas.


Selasa, 04 Oktober 2016

Peresmian SMKN 1 PENAWARTAMA

Penandatanganan Prasasti oleh Bupati Tulang Bawang Bpk. Hanan A. Rozak
 Hari ini Selasa, tanggal 4 Oktober 2016 SMKN 1 PENAWARTAMA telah diresmikan oleh Bapak Bupati Tulang Bawang Hana A. Rozak dan Wakil Bupati Tulang Bawang Heri Wardoyo. Selain itu Bapak Bupati dan Wakil Bupati juga meresmikan 2 (dua) Unit Sekolah Baru (USB) lainnya yaitu SMKN 1 BANJAR MARGO dan SMAN 1 BANJAR BARU. 

Lokasi peresmian 3 (tiga) USB tersebut dipusatkan di SMKN 1 PENAWARTAMA Kampung Tri Rejo Mulyo Kecamatan Penawartama Tulang Bawang.


Kamis, 22 September 2016

MULTIMEDIA

PENGERTIAN MULTIMEDIA

Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari Teks,Gambar,Grafis,Foto,Audio,&Animasi secara terintergrasi.Multimedia terbagi menjadi 2 katagori yaitu Multimedia Linier dan Multimedia Interaktif.
Multimedia Linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan pengguna.Multimedia ini berjalan berurutan contohnya TV,dan Film.Mulimedia Interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna,sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki proses selanjutnya.contoh pelajaran interaktif adalah pembelajaran interaktif&aplikasi game.

MANFAAT PEMBELAJARAN MULTIMEDIA
Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran yang sangat menariklebih interaktif,jumlah waktu mengejar dapat dikurangi,kualitas kerja siswa dapat ditingkatkan dan sikap belajar siswa dapat ditingkatkan.
Manfaat diatas akan diperoleh mengiingat dari sebuah multimedia pembelajarn yaitu:
  • Memperbesar benda yang kecil dan tidak tampak oleh mata seperti kuman,bakteri DLL.
  • Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan oleh sekolah seperti gajah,harimau.
  • Meyajikan benda atau peristiwa yang kompleks,rumit dan berlangsung cepat atau lambat sepeti sistem tubuh.
  • Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh seperti bulan,bintang,salju.
  • Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya seperti letusan gunung berapi.
  • Meningkatkan gaya tarik kepada siswa.
RUANG LINGKUP PEKERJAAN JURUSAN MULTIMEDIA
Ruang lingkup pekerjaan bagi lulusan Program Keahlian Multimedia adalah jenis pekerjaan dan atau profesi yang relevan dengan kompetensi yang tertuang di dalam tabel SKKNI Bidang Teknologi Infomatika pada jenjang SMK antara lain adalah:
  1. Pengembang Web (Web Development) terdiri dari Pembuat Web dan Pemelihara Web.
  2. Pengembang Multimedia (Multimedia Development) terdiri dari Pembuat Multimedia dan Pemelihara Multimedia
  3. Pengembang Permainan (Game Development) terdiri dari Pembuat permainan (games) dan Pembuat media simulasi ( simulator)
  4. Rumah Produksi Sinema/Film (Production House) terdiri dari Pembuat video klip dan Penyunting video
  5. Industri Media dan Periklanan (Media and Advertisement) terdiri dari Pembuat animasi dan Pembuat media informasi
Dengan memanfaatkan kemampuan, pengalaman dan berbagai peluang yang ada, lulusan Program Keahlian Multimedia juga dimungkinkan mengelola dan atau berwirausaha di bidang Multimedia.

Jumat, 16 September 2016

PERJUSAMI SMKN 1 PENAWARTAMA



Perkemahan Jum'at Sabtu Minggu SMKN 1 PENAWARTAMA tanggal 9 - 11 September 2016

Senin, 12 September 2016

PRAMUKA SMKN 1 PENAWARTAMA RAIH JUARA DI KEMAH BAKTI HUT PRAMUKA KWARAN PENAWARTAMA


Belum lama ini tim pramuka SMK N 1 Penawartama mengikuti kemah bakti dalam rangka memperingati HUT PRAMUKA Ke-55 pada Kwaran Penawartama di Kampung Dwimulyo Kec.Penawartama. Alhamdulillah SMKN 1 PENAWARTAMA meraih :

Juara I MTQ Putra
Juara II SENAM
Juara II PEONERING
Juara II SEMAPHORE
Juara III PBB Putra
Juara III MTQ Putri



Mudah - mudahan kedepannya SMK Negeri 1 Penawartama Bisa lebih baik, bukan hanya di prestasi non akademik, tapi juga prestasi akademiknya menjadi kebanggaan

Semangat SMK Negeri 1 Penawartama!

SMK BISA ..!

Sabtu, 10 September 2016

Tim PBB Putri SMKN 1 PENAWARTAMA JUARA 3


Tim PBB Putri SMKN 1 PENAWARTAMA Juara 3 pada Lomba PBB Putri Peringatan HUT RI ke-71 di Lapangan Kampung Bogatama. 

Jumat, 09 September 2016

Bapak/Ibu Guru dan TU SMKN 1 PENAWARTAMA

Bapak/Ibu Guru dan TU SMKN 1 PENAWARTAMA berfoto bersama setelah selesai Peringatan HUT RI ke-71 di Lapangan Kampung Bogatama. Semangat Kerja Nyata!

Paduan Suara SMKN 1 PENAWARTAMA

Dalam rangka Peringatan HUT RI ke-71 di Lapangan Kampung Bogatama tanggal 17 Agustus 2016, SMKN 1 PENAWARTAMA dipercaya menjadi Tim Paduan Suara

Jumat, 29 Juli 2016

SELAMAT DATANG SISWA/i BARU SMKN 1 PENAWARTAMA

Siswa-siswi baru SMK Negeri 1 Penawartama Tahun Pelajaran 2016/2017

PROFIL SEKOLAH

                                                                             


PROFIL SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 PENAWARTAMA


Nama Sekolah : SMKN 1 PENAWARTAMA
NPSN : 69944348
Alamat : Jln. Podang RT03 RW03 Tri Rejo Mulyo Penawartama Tulang Bawang
Telpon : 
Email : smkn1penawartama@gmail.com
Kepala Sekolah : Anjar Pawestri, S.T., M.Pd.